TosViral - Sebagai umat Muslim tentu kita mempercayai kisah perjalanan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra Mi'raj. Pada penjelasan kali ini yang akan diulas mengenai kisah Isra Mi'raj yang ditinjau secara ilmiah dan melahirkan teori relativitas. Lantas, seperti apakah teori-teori tersebut? simak penjelasannya berikut ini.
Teori Relativitas Isra Mi'raj: Tentang Peristiwa Perjalanan Semalam Baginda Rasulullah SAW |
Sebelum kita menuju pada poin-poin penting, mari kita mengulas kembali apakah peristiwa Isra Mi'raj itu. Dari sudut pandang etimologi, Isra berasal dari kata 'sara' yang berarti perjalanan di malam hari. Sedangkan dari sudut pandang terminologi, Isra adalah perjalanan Nabi Muhammad bersama malaikat Jibril dari Makkah ke Baitul Maqdis (Palestina).
Mi'raj sendiri berasal dari bahasa arab yang artinya semacam alat yang dipakai untuk naik. Istilahnya Mi'raj merupakan tangga khusus yang digunakan oleh Nabi Muhammad untuk naik dari bumi menuju ke Sidratul Muntaha.
Menurut para ulama, Isra Mi'raj terjadi pada tahun pertama sebelum hijrah yakni antara tahun 620-621 M. Lalu menurut al-Allamah al-Manshurfuri, Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian. Maka hingga saat ini, ketetapan inilah yang digunakan dan tahun 2016 ini, Isra Mi'raj jatuh pada 6 Mei 2016.
Peristiwa Isra Mi'raj ini merupakan peristiwa yang paling berharga bagi umat Muslim di muka bumi. Karena saat itulah diwajibkan shalat lima waktu dan tidak ada Nabi lain yang mendapatkan perjalanan hingga ke Sidratul Muntaha seperti Nabi Muhammad SAW.
Kisah Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW
Teori Relativitas Isra Mi'raj: Tentang Peristiwa Perjalanan Semalam Baginda Rasulullah SAW |
Proses perjalanan Nabi Muhammad SAW saat peristiwa Isra Mi'raj termaktub dalam QS. 17. Al-Isra’ Ayat 1 yang berbunyi :
"Maha suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami". (QS. 17. Al-Isra’ :1)
Dan kisah tentang mi’raj, Allah menjelaskan dalam QS. An-Najm :13-18 :
"Dan sesungguhnya dia (Nabi Muhammad SAW) telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, di Sidratul Muntaha. Di dekat (Sidratul Muntaha) ada syurga tempat tinggal. (Dia melihat Jibril) ketika Sidratul Muntaha diliputi oleh suatu selubung. Penglihatannya tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. Sesungguhnya dia telah melihat sebahagian tanda-tanda (kekuasaan) Tuhannya yang paling besar". (QS. An-Najm:13-18).
Peristiwa Isra Mi'raj yang Melahirkan Teori Relativitas
Teori Relativitas Isra Mi'raj: Tentang Peristiwa Perjalanan Semalam Baginda Rasulullah SAW |
Mungkin bagi mereka yang tidak mengimani perjalanan Isra Mi'raj adalah suatu hal yang tidak nyata adanya. Karena dianggap sebagai peristiwa metafisika (ghaib), sehingga tidak menjadi sesuatu yang istimewa. Maka berbeda dengan kita umat Muslim yang mengimaninya.
Banyak yang bertanya akan ke shahih-an Isra Mi'raj, "apakah mungkin manusia melakukan perjalanan sejauh itu hanya dalam waktu kurang dari semalam?” . Kaum kafirpun telah menantang Rasulullah seperti diberitakan dalam Al-Qur'an dalam surat Al-Israa: 93.
"Atau kamu mempunyai sebuah rumah dari emas, atau kamu naik ke langit. Dan kami sekali-kali tidak akan mempercayai kenaikanmu itu hingga kamu turunkan atas kami sebuah kitab yang kami baca". Katakanlah: 'Maha Suci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul".
Faktor Persamaan Antara peristiwa Isra Mi'raj dan Teori Relativitas :
1). Keduanya membahas perihal perjalanan atau journey dari Bumi ke luar angkasa lalu kembali ke Bumi.
2). Keduanya membahas penggunaan faktor “Speed” atau “kecepatan” tinggi didalam pemberitaannya.
3). Konsep mengenai perpisahan antara dua manusia (atau lebih) digunakan sebagai bahan pokok atau object pembahasan didalam kedua cerita.
Inilah Teori Relativitas
Theori Relativitas membahas mengenai Struktur Ruang dan Waktu serta mengenai hal hal yang berhubungan dengan Gravitasi. Theori relativitas sendiri terbagi menjadi dua teori fisika yakni relativitas umum dan relativitas khusus. Pada theori relativitas khusus menggambarkan perilaku ruang dan waktu dari perspektif pengamat yang bergerak relatif terhadap satu sama lain, dan fenomena terkait. Artikel ini hanya dibahas theori relativitas khusus dan Efek yang disebut dilatasi waktu.
Einstein merumuskan teorinya dalam sebuah persamaan matematika :
t’ = waktu benda yang bergerak
t = waktu benda yang diam
v = kecepatan benda
c = kecepatan cahaya
Teori Einstein |
Diketahui bahwa perbandingan nilai kecepatan suatu benda dengan cahaya, akan berpengaruh pada keadaan benda tersebut. Semakin dekat nilai kecepatan suatu benda (v) dengan kecepatan cahaya (c), semakin besar pula efek yang dialaminya (t`): perlambatan waktu. Hingga ketika kecepatan benda menyamai kecepatan cahaya (v=c), benda itu pun sampai pada satu keadaan nol. Demikian, namun jika kecepatan benda dapat melampaui kecepatan cahaya (v>c), keadaan pun berubah. Efek yang dialami bukan lagi perlambatan waktu, namun sebaliknya waktu menjadi mundur (-t’).
Maka bila diperhatikan pengetahuan tentang dilatasi waktu antar galaksi merupakan fenomena menarik bagi kaum muslimin. Karena memang peristiwa ini banyak sekali terjadi pada peristiwa sehari-hari dan bahkan ilmuwan barat banyak yang mempelajarinya. Sehingga semestinya bukanlah suatu kesalahan dan berlebihan jika ingin lebih memahami fenomena di jagad raya ini.
0 Response to " Teori Relativitas Isra Mi'raj: Tentang Peristiwa Perjalanan Semalam Baginda Rasulullah SAW"
Post a Comment