SERUAN DOSEN UI, Dr. Ade Armando, kpd ANIES BASWEDAN, terbit pagi hari, 10 Okt 2016. Share seluasnya demi bangsa dan NKRI.
------------------------------Mas Anies Baswedan, Anda dapat mencegah perpecahan bangsa ini. Kalau Anda mau.
Saya baru saja membaca tulisan Anda di laman FB resmi Anda (8 Oktober) yang isinya mengecam Ahok dalam kasus Al Maidah yang menghebohkan itu.
Saya semula adalah pengagum Anda. Saya menempatkan Anda sebagai salah satu dari 25 Tokoh Islam Damai di majalah Madina yang saya pimpin, delapan tahun yang lalu.
Ketika saya menjadi anggota pengurus Yayasan Paramadina, saya mendukung Anda untuk terpilih menjadi rektor Universitas Paramadina untuk kedua kali.
Saya ikut mempromosikan program Indonesia Mengajar yang Anda kembangkan.
Saya membela Anda ketika saya mendengar berbagai kritik setelah Anda terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Saya semula percaya bahwa Anda adalah salah satu tokoh Muslim Muda yang diharapkan Indonesia: pintar, saleh, gagah, demokratis, dan pluralis.
Saya terkesan dengan pernyataan Anda bahwa yang harus dikembangkan adalah Islam Jalan Tengah.
Tapi kini, saya kuatir Anda sedang menghancurkan kehormatan Anda sendiri.
Komentar anda soal kontroversi Ahok dan Al Maidah sama sekali tidak menunjukkan adanya intelektualitas dan integritas dalam diri Anda saat ini.
Anda mengabaikan begitu saja fakta bahwa video yang beredar itu adalah hasil editan yang jahat, yang menghilangkan konteks dan sangat potensial menimbulkan kesan yang salah tentang Ahok.
Saya heran bagaimana mungkin Anda mengawali tulisan Anda dengan pernyataan: “Hari-hari ini ketenteraman terganggu, kenyamanan terusik dan kemarahan tersulut oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta. “
------------------------------Mas Anies Baswedan, Anda dapat mencegah perpecahan bangsa ini. Kalau Anda mau.
Saya baru saja membaca tulisan Anda di laman FB resmi Anda (8 Oktober) yang isinya mengecam Ahok dalam kasus Al Maidah yang menghebohkan itu.
Saya semula adalah pengagum Anda. Saya menempatkan Anda sebagai salah satu dari 25 Tokoh Islam Damai di majalah Madina yang saya pimpin, delapan tahun yang lalu.
Ketika saya menjadi anggota pengurus Yayasan Paramadina, saya mendukung Anda untuk terpilih menjadi rektor Universitas Paramadina untuk kedua kali.
Saya ikut mempromosikan program Indonesia Mengajar yang Anda kembangkan.
Saya membela Anda ketika saya mendengar berbagai kritik setelah Anda terpilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Saya semula percaya bahwa Anda adalah salah satu tokoh Muslim Muda yang diharapkan Indonesia: pintar, saleh, gagah, demokratis, dan pluralis.
Saya terkesan dengan pernyataan Anda bahwa yang harus dikembangkan adalah Islam Jalan Tengah.
Tapi kini, saya kuatir Anda sedang menghancurkan kehormatan Anda sendiri.
Komentar anda soal kontroversi Ahok dan Al Maidah sama sekali tidak menunjukkan adanya intelektualitas dan integritas dalam diri Anda saat ini.
Anda mengabaikan begitu saja fakta bahwa video yang beredar itu adalah hasil editan yang jahat, yang menghilangkan konteks dan sangat potensial menimbulkan kesan yang salah tentang Ahok.
Saya heran bagaimana mungkin Anda mengawali tulisan Anda dengan pernyataan: “Hari-hari ini ketenteraman terganggu, kenyamanan terusik dan kemarahan tersulut oleh pernyataan Gubernur DKI Jakarta. “
Sebagai orang pintar, bagaimana mungkin Anda menganggap bahwa persoalan sesungguhnya ada pada pernyataan Ahok dan bukan pada upaya menyesatan opini public melalui kutipan pernyataan yang diplintir dan dilepaskan dari konteks utuhnya?
Dan kemudian Anda berulang-ulang berusaha menekankan bahwa Anda sangat peduli pada kebhinekaan Indonesia seraya menggambarkan bahwa Ahok (sebagai ‘pihak lain’) mengabaikannya begitu saja. Anda bahkan merestui pihak-pihak yang akan menuntut Ahok secara hukum.
Anda menutup tulisan Anda dengan ajakan: “. . . mari jaga komitmen menjadikan Pilkada DKI Jakarta ini sebagai pesta demokrasi dan festival gagasan yang penuh dengan kesejukan dan keceriaan.”
Sebagaimana saya baca dalam komentar-komentar di FB Anda, ada banyak orang yang selama ini mengagumi Anda tak percaya dengan ketulusan sikap Anda tersebut. Saya juga.
Mas Anies, yang saat ini secara aktif mengangkat isu-isu yang memecahbelah bangsa adalah kubu pendukung Anda.
Fanpage Anies Baswedan – Sandiaga Uno masih terus mengangkat isu agama untuk menyerang Ahok. Serangan terhadap Ahok dengan tuduhan kafir terus menggema di ruang public: di masjid, di pengajian, di media sosial.
Pemelintiran pernyataan Ahok juga dilakukan oleh kubu Anda, termasuk oleh seorang aktivis media sosial pendukung Anda, Buni Yani.
Anda sudah berjanji tidak akan membiarkan isu SARA digunakan dalam Pilkada DKI 2017. Tapi nyatanya, itu terus terjadi dan Anda diam saja. Yang menyatakan jangan terprovokasi dengan isu SARA adalah kubu Agus Yudhoyono. Bukan Anda!
Kalau sekarang isu pengkafiran Ahok terus dilakukan, yang akan hancur adalah bangsa ini.
Anda akan memecah bukan saja penduduk Jakarta, tapi juga bangsa Indonesia, dengan pengotakan ‘Islam’ versus ‘non-Islam’. Harga yang harus dibayar akibat isu SARA ini bisa sangat mahal dan lama.
Jadi, Mas Anies Baswedan, lakukanlah sesuatu.
Hentikanlah kubu Anda untuk terus menggunakan isu SARA. Berkonsentrasilah pada isu gagasan dan program.
Jangan jual kehormatan Anda hanya untuk mencapai kekuasaan
Dan kemudian Anda berulang-ulang berusaha menekankan bahwa Anda sangat peduli pada kebhinekaan Indonesia seraya menggambarkan bahwa Ahok (sebagai ‘pihak lain’) mengabaikannya begitu saja. Anda bahkan merestui pihak-pihak yang akan menuntut Ahok secara hukum.
Anda menutup tulisan Anda dengan ajakan: “. . . mari jaga komitmen menjadikan Pilkada DKI Jakarta ini sebagai pesta demokrasi dan festival gagasan yang penuh dengan kesejukan dan keceriaan.”
Sebagaimana saya baca dalam komentar-komentar di FB Anda, ada banyak orang yang selama ini mengagumi Anda tak percaya dengan ketulusan sikap Anda tersebut. Saya juga.
Mas Anies, yang saat ini secara aktif mengangkat isu-isu yang memecahbelah bangsa adalah kubu pendukung Anda.
Fanpage Anies Baswedan – Sandiaga Uno masih terus mengangkat isu agama untuk menyerang Ahok. Serangan terhadap Ahok dengan tuduhan kafir terus menggema di ruang public: di masjid, di pengajian, di media sosial.
Pemelintiran pernyataan Ahok juga dilakukan oleh kubu Anda, termasuk oleh seorang aktivis media sosial pendukung Anda, Buni Yani.
Anda sudah berjanji tidak akan membiarkan isu SARA digunakan dalam Pilkada DKI 2017. Tapi nyatanya, itu terus terjadi dan Anda diam saja. Yang menyatakan jangan terprovokasi dengan isu SARA adalah kubu Agus Yudhoyono. Bukan Anda!
Kalau sekarang isu pengkafiran Ahok terus dilakukan, yang akan hancur adalah bangsa ini.
Anda akan memecah bukan saja penduduk Jakarta, tapi juga bangsa Indonesia, dengan pengotakan ‘Islam’ versus ‘non-Islam’. Harga yang harus dibayar akibat isu SARA ini bisa sangat mahal dan lama.
Jadi, Mas Anies Baswedan, lakukanlah sesuatu.
Hentikanlah kubu Anda untuk terus menggunakan isu SARA. Berkonsentrasilah pada isu gagasan dan program.
Jangan jual kehormatan Anda hanya untuk mencapai kekuasaan
0 Response to "Tamparan Keras Dosen UI Kepada Anies Baswedan Yang Terus Serang Ahok Dengan Isu SARA"
Post a Comment